Bukan aku aja

Setelah libur sekitar satu minggu. Kegiatan kembali seperti semula.

Tiba - tiba temen masuk ke kamar. Hidung merah, mata berair.

Katanya numpang nangis. Kalau dikamar kurang puas.

Spontan aku tanya "Gak mau balik ya? masih mau dirumah?". Dia jawab iya.

Aku yang selalu bertingkah gitu langsung sadar ternyata bukan aku aja.

Dua hari kemudian dia bilang alasannya jarang dikamar sendirian. Suka mikir aneh - aneh. Sedih.

Dia juga bilang kalau kepikiran mau (sensor) orang satu - satu. Padahal gak ada apa - apa.

Lagi - lagi aku yang selalu kepikiran sesuatu aneh. Dari mau kabur dari rumah sampai loncat dari (sensor).

Sadar ternyata bukan aku aja.

Tau. Aku gak akan berani ngelakuin hal - hal aneh sampai segila itu. Aku juga percaya temen juga gak bakal gitu.

Tapi dulu bahkan gak pernah kepikiran bakal stress kayak gini. 

Aku pikir bakal seneng. Bisa berkembang. Akhirnya nanti sukses.

Sekarang kepikiran. Kalau kedepannya bakal lebih parah gimana. Depresi. 

Gak ada yang tau. Gak berani bilang. Gak ada yang bantu.

Kalau ada yang tau pun apa bakal bantu. Kalau bilang pun apa dipercaya. Kalau percaya pun lagi - lagi, apa bakal dibantu.

Kalau dibantu apa bakal sembuh.

Kayaknya hidup orang tua, kakak - kakak ku, gak jauh beda. Banyak rintangannya. Banyak susahnya.

Kenapa rasanya beda. Apa aku yang lemah, atau masalahnya yang lebih berat.

Atau faktor lain.

Aku mau sembuh. Mulai hari ini.

Bismillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti Cinta Untukku

Don't Wanna Cry